Mengenal Bahan Kimia Beracun Dalam Kosmetik | Tips Aman Menggunakan Kosmetik - Bahan pengawet dalam kosmetik merupakan pemicu munculnya beragam reaksi alergi. Pewarna rambut dan bahan-bahan lainnya juga menimbulkan masalah. Contohnya, salah satu produk yang dikenal sebagai PVP dan terkandung dalam beberapa hairspray, bisa menyebabkan kerusakan paru-paru. Pernah terjadi seorang wanita yang botak secara permanen akibat produk pewarna rambut sendiri yang diproduksi oleh sebuah perusahaan kosmetik bergengsi. Bahkan bahaya juga mengintai saat kita memakai bulu mata palsu. Bulu mata itu memang terlihat menarik sewaktu dipakai oleh orang lain, tetapi sejak mengetahui seorang penari profesional yang menjadi buta lantaran menggunakan cairan fiksatif untuk melekatkan bulu mata sebagaian besar wanita menjadi takut akan bahaya kosmetik-kosmetik tersebut.
Dalam buku "New Hope for Your Skin", Irwin I. Lubowe mendata nama-nama bahan kimia beracun yang ditemukan dalam kosmetik yaitu :
- Aluminium salts
- Ammoniated mercury
- Barium salts
- Betaanaphthol
- Boric acid
- Cresylic compounds
- Essential oils
- Formaldehyde
- Lauryl alcohol sulfates
- Mercuric bichloride
- Phenolformaldehyde resins
- Phthalates
- Phenylenediamine coumpounds
- Polyethylene glycols
- Propylene glycol
- Salicylic acid
- Sulfur
- Thioglycolate
- Zinc salts
Dr. Lubowe menuliskan tips aman memakai kosmetik :
1. Gunakan perangkat kosmetik dalam jumlah minimum.
2. Pilihlah kosmetik buatan pabrik yang mempunyai nama baik atau dijual di toko-toko yang bereputasi bagus. Kosmetik ini tidak harus mahal. Supermarket besar dan toko-toko biasanya mengecek kualitas barang-barang mereka secara hati-hati.
3. Tetaplah memakai produk kosmetik yang sama jika Anda sudah menemukan produk yang disukai dan tidak terkena reaksi berbahaya.
Zat beracun dalam kosmetik tidak hanya berbahaya bagi kulit namun juga berdampak pada seluruh tubuh. Alasannya dijelaskan oleh Betty Morales dan John Clark dari Organicville, Los Angeles: "Beberapa orang berpikir bahwa kulit adalah organ vital. Itu memang benar. Kulit merupakan organ vital terbesar. Daerah permukaannya menutupi area sekitar 19 kaki, dengan berat kira-kira 7 pon. Ketebalannya beragam, mulai dari 1/8 hingga 1/32 inci, dan dilewati oleh reseptor saraf myriad yang mengirimkan sensasi sentuhan, rasa sakit, dan suhu udara. Kulit menjalankan pelbagai tugas ini dengan sangat baik, walau terbakar sinar matahari, kasar akibat terpaan angin keras, ditutupi obat, blush-on, make-up, dan bedak yang tak terhitung banyaknya, serta ‘risiko kanker’ dari lipstik tertentu.
Dalam salah satu novel misterinya yang tiada banding banyak di antaranya berdasarkan pada peristiwa sejarah dan fakta lain, bukan hanya fiksi, Agatha Christie mengisahkan tentang metode kuno untuk meracuni korban tanpa bisa dilacak oleh siapa pun, kecuali si pelaku itu sendiri. Salah satu metodenya ialah dengan menambahkan substansi tertentu, semisal belladonna atau atropine, yang dibuat dalam bentuk krim dan digosokkan pada kulit, sama seperti “kosmetik penyembuh”. Lalu secara “misterius”, korban akan menderita halusinasi dan efek samping serius lainnya.
Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa kita bisa memengaruhi kulit dan rambut dari dalam tubuh. Apabila kita meminum aspirin, dalam 9 jam berikutnya 25 persen dari aspirin tersebut akan muncul di rambut dan butuh waktu 19 hari untuk menghilangkannya secara keseluruhan. Dari 5 juta penisilin, 1.250.000 di antaranya akan muncul di rambut. Tak ada satu pun penelitian yang mengemukakan pengukuran kemunculan zat asing atau racun pada kulit, tetapi bisa dipastikan bahwa zat itu juga ada di sana. Nah selalu waspada dengan kosmetik yang anda pakai! Semoga dengan membaca artikle Mengenal Bahan Kimia Beracun Dalam Kosmetik | Tips Aman Menggunakan Kosmetik dapat menambah wawasan Anda.
0 Comments
